Kisah Lucu: Dientup Tawon
Sebagai
salah seorang guru Madrasah Tsanawiyah di Sukoharjo, Jon Koplo selalu
menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) yang saat ini sedang
digalakkan pemerintah. Salah satunya adalah selalu membersihkan sarang serangga
seperti laba-laba, lebah maupun tikus yang ada di rumahnya.
Beberapa
waktu lalu, kamar Koplo dinunuti lebah untuk bersarang di situ. Sebenarnya
Koplo mangkel juga dengan binatang yang satu ini, tapi karena takut
disengat, maka dibiarkannya sarang itu menggantung kokoh di atas tempat
tidurnya.
Suatu
pagi, saat memasuki kamar Koplo melihat sarang lebah tersebut sedang ditinggal
penghuninya. Maka tanpa pikir panjang ia langsung menyuruh istrinya, Lady
Cempluk, untuk mengambil plastik dan dipotongnya sarang lebah itu kemudian
dimasukkan plastik dan dibuang.
Ketika
akan beristirahat siang, Koplo dan Cempluk sengaja mematikan lampu kamar. Tak
lama kemudian ndilalah terdengar suara nguing-nguing, seekor
lebah mencari sarangnya yang sudah tidak berada ditempat semula.
“Ben
kapok, omahe ilang!” batin Koplo tersenyum menang.
Tapi
baru saja meletakkan tubuhnya ditempat tidur, tiba-tiba Cempluk berteriak, “Aaaa….!
Tawone ngentup aku Mas…!”
Dihidupkannya
kembali lampu dan dilihatnya tawon masih di tangan Cempluk. Koplo ingat
pelajaran sewaktu sekolah dulu kalau tawon itu hanya akan menyengat sekali dan
akan mati setelah itu. Karena itu dengan tenangnya dipegangnya sang tawon untuk
dibuang. Tapi apa yang terjadi Saudara-saudara? Entah pelajarannya yang salah
atau tawonnya yang serep entup, tiba-tiba saja Koplo mbengok,
“Adhuuhhh…! tanganku melu dientup…!”
Maka ributlah suasana kamar itu karena pasangan muda tersebut dientup tawon bareng-bareng. □ M Nasridini, Guru MTs Ponpes Modern Al-Amin Palur, Mojolaban Sukoharjo
*) Dimuat di Solopos 14 April 2012

Tidak ada komentar