Header Ads

Header ADS

Muslimah Shalihah: Mutiara Dunia yang Amat Berharga


Oleh: Muhammad Nasridini

Wanita muslimah adalah perhiasan terindah di dunia. Ia lembut namun tidak lemah, ia mempesona namun tetap bersahaja, ia tahu bagaimana menjaga izzah-nya, dan ia tahu bagaimana menjaga akhlak serta kemuliaannya.

Ukhti muslimah...
Pada dasarnya engkau sangat berharga. Nilai itu akan hilang bila kehormatan dan kemuliaan telah tiada. Ketika agama Islam datang, derajatmu diangkat, wahai wanita. Engkau diberi kedudukan yang mulia. Namun dari sekian banyak wanita, hanya sedikit yang mampu dan mau menyadarinya. Sedangkan yang lain telah tergiur oleh gemerlap kehidupan dunia.

Ukhti shalihah...
Maka dari itu, Allah Ta’ala memerintahkan dirimu untuk menjaga kemuliaan dan kehormatan dari laki-laki yang berhidung belang, dengan senantiasa menutup aurat. Sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut: “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka...” (QS. Al-Ahzab: 59)

Saudariku...
Allah ‘Azza wa Jalla tidak memerintahkanmu untuk membungkus aurat seperti lemper, tetapi untuk menutupnya dengan layak dan terhormat. Sebagai muslimah, sudahkah kita menutup aurat sepenuh hati?

Teladanilah para sahabiyah Nabi. Aisyah Radhiallahu ‘anha berkata: “Mudah-mudahan Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama. Ketika turun ayat ini (QS. An-Nur: 31), mereka merobek selimut mereka, lalu berkerudung dengannya.” (HR. Bukhari)

Sahabatku muslimah...
Ingatlah, perintah menutup aurat bukan datang dari pak kiai, para mubaligh, atau peraturan sekolah semata. Bukan pula kebudayaan Arab yang asal engkau tiru. Tetapi perintah itu datang langsung dari Allah Ta’ala melalui petunjuk Al-Qur’an.

Ukhti shalihah...
Allah Ta’ala tidak memerintahkan sesuatu kecuali karena ada hikmah di baliknya. Allah sangat menyayangimu, tetapi sering kali kita justru mengingkari kasih sayang itu.

Renungkanlah hadis berikut: Seorang wanita bertanya, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab, bolehkah ia keluar rumah?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka jelaslah, menutup aurat adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Ukhti muslimah...
Memang, menutup aurat bukan hal yang mudah bila tidak disertai niat yang tulus. Namun renungkanlah beberapa mudharat (kerusakan) bila seorang muslimah enggan menutup aurat:

  1. Terfitnah oleh perbuatan sendiri.
    Orang lain bisa mengira bahwa engkau bukanlah muslimah, karena jilbab adalah identitas utama seorang muslimah (selain akhlaknya). Jika engkau enggan berjilbab, berarti engkau telah kehilangan identitas itu.

  2. Hilangnya rasa malu.
    Seharusnya kita malu, terlebih kepada Allah Ta’ala, Sang Pembuat aturan jilbab. Rasa malu adalah perhiasan utama seorang wanita beriman.

  3. Menjadi sebab fitnah bagi kaum lelaki.
    Dengan membuka aurat, engkau bisa menjadi ujian bagi saudaramu kaum muslimin. Mereka bisa terjerumus dalam dosa pandangan dan syahwat karena perilaku kita. Tidakkah engkau kasihan pada mereka?

  4. Munculnya pergaulan bebas.
    Campur baur antara pria dan wanita (baik khalwat maupun ikhtilat) sering terjadi karena muslimah menunda-nunda menutup aurat.
    Bahkan, ada yang sudah berjilbab tapi masih bergaul bebas, ini pertanda jilbabnya belum sesuai perintah Allah atau belum karena-Nya.

Maka, marilah kita awali semuanya dengan niat yang tulus dan ikhlas dalam menjalankan perintah Allah Ta’ala. Jadikan Allah sebagai tujuan utama kita. Melakukan kebaikan tak harus menunggu diri sempurna. Justru kebaikan adalah proses menuju kesempurnaan. Rugi dan menyesallah bila kita menunggu kesempurnaan terlebih dahulu, sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah.

Saudariku...
Kembali pada pokok masalah tadi, semua itu adalah pilihan bagi seorang muslimah. Apakah engkau ingin mulia, atau justru hina?

Lihatlah wanita-wanita di luar sana, kehormatan dan kemuliaan mereka tak lagi dijaga. Para biduanita, dengan percaya diri dan bangga, melenggak-lenggokkan tubuh di hadapan lelaki. Hingga tak jarang menimbulkan kemaksiatan.

Sahabatku muslimah...
Renungkanlah mutiara berharga dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat: ...dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, yang berlenggak-lenggok, rambut mereka bagaikan punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, padahal wanginya bisa tercium dari jarak yang amat jauh.” (HR. Muslim no. 2128 dan Ahmad 2/356, 490)

Wahai para muslimah...
Kuatkanlah tekad untuk senantiasa mengingat-Nya dan berikhtiar meraih ridha-Nya. Jilbab mungkin terasa panas di dunia, tetapi yakinlah, neraka jauh lebih panas daripadanya. Jangan biarkan kemuliaan dan kehormatanmu ternoda oleh orang-orang yang berhati sakit, yang membuatmu tampak tak berharga lagi.

Saudariku muslimah...
Mungkin rangkaian kata ini tampak sederhana, mungkin pula tak berarti bagimu. Namun bagiku, tulisan ini memiliki makna yang dalam. Aku berharap, setelah engkau membaca tulisan ini, engkau akan lebih sadar akan kemuliaan dan kehormatan dirimu.

Semoga engkau menutup auratmu dengan kesadaran dan menganggapnya sebagai kebutuhan. Bila kebutuhan itu tak terpenuhi, engkau akan merasa ada yang kurang dalam dirimu. Jalankanlah dengan suka cita dan penuh cinta. Jangan biarkan air mata penyesalan mengalir di kemudian hari, ketika semuanya sudah terlambat.

Ukhti muslimah...
Terakhir, semoga Allah menguatkan hati kita dan menjaga kita dari godaan dunia yang menipu. Semoga Dia mengumpulkan kita kelak bersama para wanita mulia: Asiyah (istri Fir’aun), Maryam binti Imran, Khadijah, dan Aisyah Radhiallahu ‘anhunna ajma‘in. Aamiin.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh duncan1890. Diberdayakan oleh Blogger.