Membaca Kemesraan Zionis dan Syiah
Judul Buku : Zionis
dan Syi‘ah Bersatu Hantam Islam
Penulis :
Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi
Tebal :
448 halaman, Soft cover
Penerbit :
Arrahmah Publishing
Catakan :
Pertama, 2013
Sejak dulu hingga sekarang banyak orang awam baik dari
Kaum Muslimin maupun masyarakat umum di Indonesia dan dunia internasional yang
mengira bahwa Republik ‘Islam’ Iran adalah negara terdepan dalam melawan
Zionisme Yahudi di Palestina. Karena memang selama ini opini yang berhembus di
tengah-tengah publik menyatakan bahwa Yahudi dan Syi‘ah adalah dua kelompok
yang saling bertikai. Hingga telah banyak pakar konspirasi dan politik yang
terjebak dalam melihat percaturan politik di dunia Islam. Mereka terjebak karena
mendahulukan analisa semata ketimbang nash Al Qur’an, Al Hadist serta petunjuk
para ulama shalafus shalih. Maka dengan gegabah mereka menuding para aktivis
Islam yang berjuang untuk menurunkan diktatorisme rezim Syi‘ah di berbagai
belahan dunia sebagai salah satu permainan Zionis Israel dalam mengadu domba
kaum Muslimin.
Selama ini memang sekte Syi‘ah dikenal sebagai salah
satu bagian dari kaum Muslimin selain Sunni, ahlus sunnah waljama’ah. Hal yang
ternyata sama sekali tidak tepat jika kita menengok kembali kedalam lembar
sejarah sebagaimana yang disampaikan oleh banyak ulama dari masa ke masa. Salah
satunya yaitu Syaikh Dr. Ihsan Ilahi Dzahir rahimahullah, ulama’
ahlus sunnah terkemuka yang bahkan telah jauh lebih dulu menulis tentang
persekongkolan Yahudi dan Syi’ah dalam menghantam Islam sebelum buku ini
terbit.
Bahwa sekte Syi‘ah sesungguhnya merupakan desain dari
orang-orang Yahudi pada masa kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan radhiallahu
‘anhu. Mereka memasukkan Abdullah bin Saba’, salah satu tokoh Yahudi tulen
ke dalam Islam dengan cara berpura-pura menyatakan keislamannya dengan kedok
pembelaan terhadap ahlul bait Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wassalam. Umat Islam harus mewaspadai mereka dan memastikan bahwa
Islam yang dilaksanakan adalah sesuai Al-Qur‘an dan Sunnah Rasul shallallahu
‘alaihi wassalam sesuai dengan pemahaman para shalafus shalih. Dalam
bab pertama buku ini, penulis sudah menaruh tinjauan beberapa ulama’ tentang
ajaran Syi‘ah. Agar umat Islam dapat melihat dengan jelas siapa sesungguhnya
Syi’ah. Bahwa mereka tidak lain adalah aliran sesat yang menyempal atas nama
Islam lalu menusuk dari belakang.
Hal ini sebagaimana disampaikan salah satu pakar dan
pengamat Syi‘ah di Indonesia yang juga Ketua Umum Yayayan Al Islam, Ustadz
Farid Ahmad Okbah, M.A yang memberikan sambutan dalam buku tersebut, “Pencetus
Syi‘ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’. Seperti pengakuan
ulama Syi‘ah An-Nubakhti dalam kitabnya Firakusy Syi‘ah. Dalam ajarannya banyak
yang mirip Yahudi. Begitu pula gerakannya mirip dengan Zionisme, makanya tidak
heran kalau terungkap skandal IRAN GATE kerja sama jual beli senjata Yahudi,
Amerika dan Iran.”
Buku Zionis dan Syi‘ah Bersatu Hantam Islam ini
ditulis oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi. Penulis dipercaya untuk memegang
amanah di beberapa tempat, diantaranya sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Seluruh Indonesia, Koordinator Kajian
Zionisme Internasional (KAZI) dan Sekretaris Jenderal Jurnalis Islam Bersatu
(JITU).
Karena ditulis oleh seorang Jurnalis Islam yang
menekuni kajian Zionisme Internasional dan dijabarkan dengan gaya menulis yang
enak dibaca, maka didalamnya sangat kaya data dan fakta yang diharapkan bisa
menyadarkan umat Islam bahwa musuh sejatinya bukan saja Zionis Yahudi, tapi
juga Syi‘ah. Didalamnya memaparkan fakta-fakta terkait dengan hubungan Zionis
Yahudi dan Syi‘ah dari waktu ke waktu. Bahwa sebenarnya Yahudi dan Syi‘ah
tampak bermusuhan di luar, tapi di bawah meja saling bersalaman. Diatas permukaan
keduanya saling mengecam tetapi dibawah permukaan saling kerja sama.
Diantara fakta dari persekongkolan antara Yahudi
(Israel) dan Syi‘ah yang dipaparkan penulis yaitu, kontak kuat yang dilakukan
intelijen Israel dengan banyak petugas Iran yang dilatih oleh militer Israel
antara tahun 1962 sampai kejatuhan rezim Syah Reza Pahlevi pada tahun 1979.
Rezim Syi‘ah Khomeini menghabiskan dana hingga 500 juta US Dollar guna membeli
peralatan perang dari Israel sepanjang tahun 1980 hingga 1983. Bahkan keduanya
terlibat secara bersamaan dalam menyerang reaktor nuklir Irak pada tahun 1981.
Tidak heran di Iran ada perpustakaan Yahudi dengan foto Khomeini di dalamnya.
Selain itu, buku ini juga membahas mengenai kerjasama
yang dilakukan antara Yahudi Israel dan Syi‘ah. Termasuk penyerangan dan aksi
militer yang terjadi terhadap umat Islam di Palestina dan Suriah yang sampai
sekarang ini masih bergejolak dan belum juga berakhir. Hal itu dikarenakan
Yahudi Israel dan Syi‘ah yang istiqamah ‘bersandiwara’ untuk membentuk opini
publik bahwa keduanya saling berkonflik. Fakta lain dijelaskan secara tuntas
dalam buku ini termasuk penyebaran Yahudi dan Syi‘ah di Indonesia serta strategi-trategi
yang digunakan Zionis ‘Israel’ untuk melawan Islam. Semuanya dibongkar dari
mulai Iran, Irak, Suriah, Hizbullah hingga potret penindasan sistematis
terhadap ahlussunah waljama’ah yang tinggal di negara Syi‘ah pada berbagai
belahan dunia.
Hal lain yang bisa menguatkan eksistensi buku ini
dihadapan umat Islam adalah sambutan (endorsment) beberapa tokoh umat
berpengaruh yang diberikan untuk buku ini. Selain sambutan Ustadz Farid Ahmad
Okbah, M.A diatas, buku ini juga diberikan endorsement diantaranya oleh
Amir Jama‘ah Ansharut Tauhid (JAT) Ustadz K.H. Abu Bakar Ba’asyir, Mantan
Menpora DR. Adhyaksa Dault dan Direktur An-Nashr Institute yang juga aktivis
DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman, S.H.
Sejatinya buku ini bukanlah sebuah fakta baru yang
mengungkap kerjasama Zionis Yahudi Israel dan Syi‘ah dalam memusuhi Islam dan
kaum Muslimin. Buku ini ditulis hanya untuk melanjutkan temuan para ulama
shalafus shalih terkait upaya Yahudi dan Syi‘ah untuk memadamkan cahaya Islam.
Namun tetap saja buku ini akan menambah wawasan umat Islam terutama dalam
menguatkan aqidah dan mengaplikasikan al wala’ wal bara’, kepada
siapa umat harus loyal dan berkasih sayang serta kepada siapa pula mereka harus
waspada dan berjaga-jaga dari kejahatannya. Wallahu a’lam [M. Nasri Dini, Guru MTs Muhammadiyah Blimbing Sukoharjo]
Tidak ada komentar